Suspensi adalah sebuah komponen sepeda motor yang bertugas
menopang beban kendaraan agar getaran atau kejutan yang terjadi dapat diredam
dengan lembut, sehingga pengendara kendaraan tetap dalam posisi nyaman.
Goncangan atau pun getaran itu disebabkan oleh kondisi jalan yang dilewati
tidak rata permukaannya. Ketika suspensi sepeda motor mampu meredam semua
getaran dan kejutan dengan lembut dan baik maka kenyamanan dan pengendalian
sepeda motor pun menjadi lebih fokus.
Tipe Sistem Suspensi
:
Sistem
suspensi terletak di antara kerangka sepeda motor dengan roda. Rancangan Sistem
suspensi ada dua tipe, yaitu
11)
tipe
suspensi dependen atau suspensi poros kaku
Sistem suspensi dependen
Roda dalam satu poros dihubungkan dengan poros kaku (rigid),
poros kaku tersebut dihubungkan ke bodi dengan menggunakan pegas, peredam kejut
dan lengan kontrol (control arm)
22)
sistem
suspensi independen atau sistem suspensi bebas.
Sistem suspensi independen
Antara roda dalam satu poros tidak terhubung secara langsung,
masing-masing roda (roda kiri dan kanan) terhubung ke bodi atau rangka dengan
lengan suspensi (suspension arm), pegas dan peredam kejut. Goncangan atau
getaran pada salah satu roda tidak memengaruhi roda yang lain.
Model
Suspensi
Ada dua
model suspensi sepeda motor, yaitu suspensi depan dan suspensi bagian belakang.
Suspensi
depan yang terdapat pada sepeda motor pada umumnya terbagi dua, yaitu:
11)
Suspensi
Garpu batang bawah (bottom link fork); pada sepeda motor bebek lama dan vespa
masih menggunakan model suspensi seperti ini.
a. Link Type Fork (Bottom Link Fork)
Jenis ini terbuat dari
plat – plat baja dan mempunyai bantalan (cushion) unit yang berbeda di
dalamnya. Ujung bawah dari garpu jenis ini menopang roda depan lewat linkage.
Bantalan (cushion) terdiri dari pegas koil dan peredam oli. Operasi yang halus
terjamin dengan adanyalinkage tersebut. Tipe ini sangat cocok untuk kendaraan
berkecepatan rendah. Hal ini disebabkan karena sifatnya yang tidak stabil pada
kecepatan tinggi. Tipe fork ini terutama digunakan untuk moped, sepeda motor
ukuran kecil, dan sepeda motor scooter yang menggunakan roda kecil.
22)
Suspensi
Garpu teleskopik. Model suspensi jenis ini paling banyak diterapkan pada sepeda
motor. Pada suspensi teleskopik ada dua buah garpu yang dijepitkan pada
steering yoke. Suspensi model telekospik ini menggunakan pegas dan minyak
sebagai komponen utamanya.
a. Telescopic Fork
Telescopic fork
terdiri dari inner tube dan outer tube. Ujung bagian bawah dari outer tube dipasang
as roda depan dan ujung atas inner tube terpasang under-bracket.
Telescopic fork
ditekan dan ditarik oleh pegas koil dan oli peredam. Sistem suspensi ini
memiliki kekuatan yang cukup sempurna dan langkah peredaman yang panjang,
sehingga mempunyai faktor peredam yang cukup besar. Sistem teleskopik ini
memiliki sudut trail dan pisisipivot yang tetap sehingga akan memperkokoh
kestabilan sistem kemudi.
Sekarang ini
telescopic fork digunakan sangat luas, beberapa dari telescopic fork digunakan
pada sepeda motor ukuran kecil, tidak mempunyai peredaman oli (oli damper) dan
selain itu dikombinasikan dengan peredaman karet.
Ada beberapa macam tipe dari jenis suspensi depan jenis telescopic fork,
antara lain, yaitu :
a.1. Tipe Piston Slide
piston dan slide
metal bergerak dengan bagian tabung luar. Pada posisi ini, kontak areanya kecil
dan tekanan permukaannya tinggi. Pegasnya terpasang pada bagian luar dari inner
tube. Oleh karenanya, gaya redam untuk gaya menyamping lebih lemah sehingga
karakteristik damper mudah berubah dalam kondisi kerja berat, dan limit
langkahnya 150 mm. Tipe ini banyak digunakan pada model sport.
a.2. Tipe Pegas Dalam / Inner Spring Type
Tipe ini dikembangkan
oleh perusahaan Italy Cerini. Bagian inner tube dan outer tube meluncur saling
berlawanan sehingga kontak area luas dan tekanan permukaan rendah yang membuat
faktor rigiditas tinggi. Pegas / spring terpasang pada inner tube, dan dapat
melentur dengan langkah yang panjang (lebih ari 300 mm). Letak damper
independent, dan dibuat dalam inner tube dengan sedikit perubahan
karakteristik. Umumnya dipakai pada motor sport. Untuk tipe yang sama, ada tipe
yang menggunakan tempat luncuran piston dan letak damper yang independent di
bawah outer tube. Konstruksi yang bervariasi ini, tergantung ari pabrik.
Berbeda
dengan sistem suspensi sepeda motor bagian depan, tugas suspensi bagian
belakang hanya untuk menahan goncangan akibat permukan jalan yang tidak rata.
Jadi tidak mempunyai tugas untuk mengemudi. Ada dua tipe sistem suspensi
belakang, yaitu tipe swing arm dan tipe unit swing.
Konstruksi
suspensi swing arm terdiri dari dua buah lengan yang digantung pada rangka.
Sementara ujung lain dari suspensi tersebut menopang roda belakang. Kemudian
konstruksi unit swing adalah mesin itu sendiri yang bereaksi seperti lengan
ayun. Model suspensi unit swing diterapkan pada sepeda motor yang mempunyai
penggerak akhirnya sistem poros penggerak.
A. Suspensi
Depan
Suspensi
depan sepeda motor dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1) Jenis
Telescopic
Sistem
suspensi depan jenis telescopic paling banyak digunakan pada sepeda motor baik
jenis sport, bebek, dan scooter. Suspensi jenis ini bekerja berdasarkan
pergerakan turun naik pipa garpu yang mendapat bantuan tekanan pegas dan
sebagai fungsi damping (peredam) dari system suspensi.
2) Jenis
bottom link
- Leading link
Jenis
suspensi depan yang dirancang memiliki pivot link (lengan ayun) menghadap ke
arah depan dan shock absorber ditahan oleh leading edge pada garpu. Suspensi
ini banyak digunakan pada sepeda motor jenis bebek.
- Trealing link
Jenis suspensi depan yang dirancang memiliki
posisi poros (axle) yang didukung oleh Jinks dan shock absorber. Leading link
memiliki lengan ayun yang menghadap ke arah belakang. Suspensi ini banyak
digunakan pada sepeda motor jenis scooter / vespa.
-Suspensi
Monoshock Tipe Link
1. Mekanisme
Penunjang
Biasanya dikenal juga sebagai
tipe suspensi “progresive” dengan mekanisme link yang terdiri dari “I” shaped
rod dan “L” shaped arm yang terpasang diantara swing arm dan shock absorber
untuk meningkatkan efek damping spring secara efektif dalam berbagai kondisi
jalan.
2. Kontruksi
dan Cara Kerja
susupensi monocross baru
mempunyai “I” sahaped rod dan “L” shaped arm yang terpasang diantara swing arm
dan shock absorber untuk menghasilkan perubahan level ratio berdasarkan
aplikasi dari prinsipal. Sedangkan untuk perpanjangan lengan / arm, yang
mendekati maksimal, nilai level ratio nya sangat besar sehingga pegas menjadi
lembut, dan juga damper bekerja denga sangat lembut.
B. Suspensi
Belakang
Suspensi
belakang jenis swing arm memberikan kenyamanan dalam pengendaraan serta
mambantu daya tarik dan kemampuan mengontrol gerakan roda yang baik. Pada
umumnya semua sepeda motor menggunakan system kerja dasar suspensi belakang
seperti ini. Suspensi belakang dengan system dasar swing arm ini dirancang
untuk beberapa jenis, tergantung dari kebutuhan sistem redamnya serta disain
dari swing armnya.
1) Suspensi
Double Shock
Jenis ini
mempunyai dua peredam kejut yang mendukung bagian belakang frame body dan swing
arm. Suspensi ini umum digunakan, karena sangat sederhana proses pemasangannya,
jumlah komponen yang lebih sedikit, serta mempunyai sistem dasar yang ekonomis.
2) Suspensi
Single Shock
belakang
frame body dan bagian swing arm. Suspensi ini mempunyai konstruksi yang rumit.
tetapi lebih stabil dibanding jenis double suspensi. Banyak digunakan pada
sepeda motor modern dan untuk keperluan sport. Jenis suspensi ini mempunyai
satu peredam kejut yang mendukung bagian
c. Shock
Absorber
Shock
absorber atau peredam kejut adalah komponen dari suspensi untuk meredam getaran
bodi sepeda motor, sehingga jalannya sepeda motor dapat rnemberikan kenyamanan
pada pengendara. Energi gerak dari bagian yang bergetar dirubah melalui gerakan
menjadi panas. Fungsi dari peredam kejut pada suspensi adalah mengontrol
gerakan balik dari pegas suspensi. Sehingga dapat memelihara kenyamanan pada
pengendaraan.