Sabtu, 31 Oktober 2015

SUSPENSI pada Speda Motor



SUSPENSI pada Speda Motor
Suspensi adalah sebuah komponen sepeda motor yang bertugas menopang beban kendaraan agar getaran atau kejutan yang terjadi dapat diredam dengan lembut, sehingga pengendara kendaraan tetap dalam posisi nyaman. Goncangan atau pun getaran itu disebabkan oleh kondisi jalan yang dilewati tidak rata permukaannya. Ketika suspensi sepeda motor mampu meredam semua getaran dan kejutan dengan lembut dan baik maka kenyamanan dan pengendalian sepeda motor pun menjadi lebih fokus.
Tipe Sistem Suspensi :
Sistem suspensi terletak di antara kerangka sepeda motor dengan roda. Rancangan Sistem suspensi ada dua tipe, yaitu
11)    tipe suspensi dependen atau suspensi poros kaku 


Sistem suspensi dependen
Roda dalam satu poros dihubungkan dengan poros kaku (rigid), poros kaku tersebut dihubungkan ke bodi dengan menggunakan pegas, peredam kejut dan lengan kontrol (control arm)
22)    sistem suspensi independen atau sistem suspensi bebas.
Sistem suspensi independen
Antara roda dalam satu poros tidak terhubung secara langsung, masing-masing roda (roda kiri dan kanan) terhubung ke bodi atau rangka dengan lengan suspensi (suspension arm), pegas dan peredam kejut. Goncangan atau getaran pada salah satu roda tidak memengaruhi roda yang lain.

Model Suspensi
Ada dua model suspensi sepeda motor, yaitu suspensi depan dan suspensi bagian belakang.
Suspensi depan yang terdapat pada sepeda motor pada umumnya terbagi dua, yaitu:
11)    Suspensi Garpu batang bawah (bottom link fork); pada sepeda motor bebek lama dan vespa masih menggunakan model suspensi seperti ini.


a. Link Type Fork (Bottom Link Fork)
            Jenis ini terbuat dari plat – plat baja dan mempunyai bantalan (cushion) unit yang berbeda di dalamnya. Ujung bawah dari garpu jenis ini menopang roda depan lewat linkage. Bantalan (cushion) terdiri dari pegas koil dan peredam oli. Operasi yang halus terjamin dengan adanyalinkage tersebut. Tipe ini sangat cocok untuk kendaraan berkecepatan rendah. Hal ini disebabkan karena sifatnya yang tidak stabil pada kecepatan tinggi. Tipe fork ini terutama digunakan untuk moped, sepeda motor ukuran kecil, dan sepeda motor scooter yang menggunakan roda kecil.

22)    Suspensi Garpu teleskopik. Model suspensi jenis ini paling banyak diterapkan pada sepeda motor. Pada suspensi teleskopik ada dua buah garpu yang dijepitkan pada steering yoke. Suspensi model telekospik ini menggunakan pegas dan minyak sebagai komponen utamanya.

a. Telescopic Fork

               Telescopic fork terdiri dari inner tube dan outer tube. Ujung bagian bawah dari outer tube dipasang as roda depan dan ujung atas inner tube terpasang under-bracket.
              Telescopic fork ditekan dan ditarik oleh pegas koil dan oli peredam. Sistem suspensi ini memiliki kekuatan yang cukup sempurna dan langkah peredaman yang panjang, sehingga mempunyai faktor peredam yang cukup besar. Sistem teleskopik ini memiliki sudut trail dan pisisipivot yang tetap sehingga akan memperkokoh kestabilan sistem kemudi.
              Sekarang ini telescopic fork digunakan sangat luas, beberapa dari telescopic fork digunakan pada sepeda motor ukuran kecil, tidak mempunyai peredaman oli (oli damper) dan selain itu dikombinasikan dengan peredaman karet.

Ada beberapa macam tipe dari jenis suspensi depan jenis telescopic fork, antara lain, yaitu :
a.1. Tipe Piston Slide

              piston dan slide metal bergerak dengan bagian tabung luar. Pada posisi ini, kontak areanya kecil dan tekanan permukaannya tinggi. Pegasnya terpasang pada bagian luar dari inner tube. Oleh karenanya, gaya redam untuk gaya menyamping lebih lemah sehingga karakteristik damper mudah berubah dalam kondisi kerja berat, dan limit langkahnya 150 mm. Tipe ini banyak digunakan pada model sport.

a.2. Tipe Pegas Dalam / Inner Spring Type


              Tipe ini dikembangkan oleh perusahaan Italy Cerini. Bagian inner tube dan outer tube meluncur saling berlawanan sehingga kontak area luas dan tekanan permukaan rendah yang membuat faktor rigiditas tinggi. Pegas / spring terpasang pada inner tube, dan dapat melentur dengan langkah yang panjang (lebih ari 300 mm). Letak damper independent, dan dibuat dalam inner tube dengan sedikit perubahan karakteristik. Umumnya dipakai pada motor sport. Untuk tipe yang sama, ada tipe yang menggunakan tempat luncuran piston dan letak damper yang independent di bawah outer tube. Konstruksi yang bervariasi ini, tergantung ari pabrik.

Berbeda dengan sistem suspensi sepeda motor bagian depan, tugas suspensi bagian belakang hanya untuk menahan goncangan akibat permukan jalan yang tidak rata. Jadi tidak mempunyai tugas untuk mengemudi. Ada dua tipe sistem suspensi belakang, yaitu tipe swing arm dan tipe unit swing.

Konstruksi suspensi swing arm terdiri dari dua buah lengan yang digantung pada rangka. Sementara ujung lain dari suspensi tersebut menopang roda belakang. Kemudian konstruksi unit swing adalah mesin itu sendiri yang bereaksi seperti lengan ayun. Model suspensi unit swing diterapkan pada sepeda motor yang mempunyai penggerak akhirnya sistem poros penggerak.

A. Suspensi Depan

Suspensi depan sepeda motor dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1) Jenis Telescopic
Sistem suspensi depan jenis telescopic paling banyak digunakan pada sepeda motor baik jenis sport, bebek, dan scooter. Suspensi jenis ini bekerja berdasarkan pergerakan turun naik pipa garpu yang mendapat bantuan tekanan pegas dan sebagai fungsi damping (peredam) dari system suspensi.
2) Jenis bottom link
-    Leading link
Jenis suspensi depan yang dirancang memiliki pivot link (lengan ayun) menghadap ke arah depan dan shock absorber ditahan oleh leading edge pada garpu. Suspensi ini banyak digunakan pada sepeda motor jenis bebek.
-       Trealing link
 Jenis suspensi depan yang dirancang memiliki posisi poros (axle) yang didukung oleh Jinks dan shock absorber. Leading link memiliki lengan ayun yang menghadap ke arah belakang. Suspensi ini banyak digunakan pada sepeda motor jenis scooter / vespa.
-Suspensi Monoshock Tipe Link
1. Mekanisme Penunjang
              Biasanya dikenal juga sebagai tipe suspensi “progresive” dengan mekanisme link yang terdiri dari “I” shaped rod dan “L” shaped arm yang terpasang diantara swing arm dan shock absorber untuk meningkatkan efek damping spring secara efektif dalam berbagai kondisi jalan.
2. Kontruksi dan Cara Kerja
              susupensi monocross baru mempunyai “I” sahaped rod dan “L” shaped arm yang terpasang diantara swing arm dan shock absorber untuk menghasilkan perubahan level ratio berdasarkan aplikasi dari prinsipal. Sedangkan untuk perpanjangan lengan / arm, yang mendekati maksimal, nilai level ratio nya sangat besar sehingga pegas menjadi lembut, dan juga damper bekerja denga sangat lembut.

B. Suspensi Belakang

Suspensi belakang jenis swing arm memberikan kenyamanan dalam pengendaraan serta mambantu daya tarik dan kemampuan mengontrol gerakan roda yang baik. Pada umumnya semua sepeda motor menggunakan system kerja dasar suspensi belakang seperti ini. Suspensi belakang dengan system dasar swing arm ini dirancang untuk beberapa jenis, tergantung dari kebutuhan sistem redamnya serta disain dari swing armnya.
1) Suspensi Double Shock

Jenis ini mempunyai dua peredam kejut yang mendukung bagian belakang frame body dan swing arm. Suspensi ini umum digunakan, karena sangat sederhana proses pemasangannya, jumlah komponen yang lebih sedikit, serta mempunyai sistem dasar yang ekonomis.
2) Suspensi Single Shock

belakang frame body dan bagian swing arm. Suspensi ini mempunyai konstruksi yang rumit. tetapi lebih stabil dibanding jenis double suspensi. Banyak digunakan pada sepeda motor modern dan untuk keperluan sport. Jenis suspensi ini mempunyai satu peredam kejut yang mendukung bagian
c. Shock Absorber

Shock absorber atau peredam kejut adalah komponen dari suspensi untuk meredam getaran bodi sepeda motor, sehingga jalannya sepeda motor dapat rnemberikan kenyamanan pada pengendara. Energi gerak dari bagian yang bergetar dirubah melalui gerakan menjadi panas. Fungsi dari peredam kejut pada suspensi adalah mengontrol gerakan balik dari pegas suspensi. Sehingga dapat memelihara kenyamanan pada pengendaraan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar